Hingga sekarang soulslike masih termasuk dalam salah satu genre game favorit yang relevansinya seolah tidak pernah pudar, apalagi dengan sekian banyak karya yang menawarkan kualitas solid dan keunikan khasnya sendiri. AI LIMIT termasuk contoh baru yang menurut kami layak untuk masuk dalam kualifikasi tersebut, meski di sisi lain gamenya sendiri memang terkesan lebih generik di kebanyakan aspek pembangunnya.
Menyusul penundaan rilis demi menjawab feedback dari para pemain sejak rilis versi demo terdahulu, developer SenseGames berhasil menyuguhkan game dengan kualitas yang cukup solid, di mana kami yang memainkan versi PC-nya mendapat performa maksimal tanpa banyak permasalahan teknis serius. Lalu bagaimana dengan kualitas gamenya sendiri sebagai soulslike? Langsung saja simak review lengkapnya pada artikel berikut!
Plot dan Latar
Meski bukan termasuk aspek yang dirasa begitu krusial dalam sebuah game soulslike, terkadang basis cerita dan latar dunia yang solid bisa memberi identitas kuat. Kita sudah melihat begitu banyak contoh di pasaran, yang mana beberapa game di genrenya bisa jadi sangat populer bahkan hanya dari pendekatan artistiknya. Lalu bagaimana AI LIMIT saat disandingkan dengan game-game sejenis yang ada di pasaran? Jawabannya adalah sangat standar, tapi mari kita bahas terlebih dahulu mengenai plot serta latarnya tersebut.
Jadi game ini mengambil latar di sebuah dunia dengan peradaban yang berada di ambang kepunahan akibat fenomena misterius, lebih spesifiknya dari kemunculan substance yang dinamai “Mud” dan penyebaran tiada hentinya di berbagai penjuru wilayah. Kemunculan Mud ikut mendatangkan bencana yang sulit diantisipasi, terutama dari lahirnya banyak monster berbahaya. Harapan umat manusia tidak sepenuhnya hilang, karena masih ada satu kota yang tersisa sebagai tempat mereka untuk bernaung yaitu Havenswell.
Dari sinilah kamu akan memulai petualangan sebagai seorang Blader bernama Arrisa, dan meski memiliki penampilan layaknya manusia normal, dia termasuk para Blader lainnya ternyata adalah kelompok makhluk hidup yang terwujud dari sebuah teknologi misterius. Mereka punya peran krusial, terutama Arrisa yang berupaya mengembalikan ingatannya yang hilang, tapi untuk itu dia harus ikut memulihkan kekuatan “Branches” di seluruh kita sebagai kunci dalam menghadapi bencana yang melanda dunia tersebut.
Itulah gambaran singkatnya dan meski terdengar menarik bagi sebagian orang, AI LIMIT tidak membawa sesuatu yang begitu spesial dari segi presentasi. Ini bukan soal style visualnya, melainkan latar dunia yang terasa begitu generik dan tidak meninggalkan kesan memorable. Sebagai contoh area awal gamenya akan menempatkanmu di area ruang bawah tanah yang rasanya sudah kamu lihat jutaan kali, dan meski setelah sampai ke area permukaan Havenswell, kami tetap tidak mendapat kesan “wow”.
Meski begitu, AI LIMIT tetap punya daya tarik lain di bagian ini lewat style anime untuk karakter-karakter utamanya, sesuatu yang belum begitu banyak dieksplor di genrenya. Selain itu kami merasa kalau desain layout di hampir setiap area sudah ditangani dengan baik, sehingga jalannya progress terasa lebih nyaman dan bagaimana kamu tidak perlu melakukan terlalu banyak backtracking.
Soulslike Kompeten dengan Mekanisme Unik
Masuk ke gameplay yang pastinya paling membuatmu penasaran, AI LIMIT dibangun sepenuhnya dengan style yang mengikuti kebanyakan game souslike. Karaktermu bisa melancarkan serangan normal, heavy, special, sekaligus mengeksekusi manuver untuk menghindari atau menahan serangan musuh. Tapi kamu tidak perlu menunggu lama untuk menyadari perbedaan utama yang dibawanya, karena AI LIMIT punya satu mekanisme unik yaitu “Sync Rate.” Jadi Sync Rate sendiri adalah semacam bar khusus yang menandai kapabilitas serta energi karaktermu dalam pertempuran. Persentase tinggi artinya kamu bisa melancarkan serangan dengan damage maksimal, sementara persentase rendah artinya seranganmu jadi sangat lemah.
Sync Rate akan terus naik dan turun secara real time bergantung dari seberapa jago kamu bermain. Jadi semisal kamu berhasil membasmi musuh tanpa terkena banyak serangan, maka Sync Rate akan konsisten berada di persentase maksimal, sementara sebaliknya jika kamu terus membuat kesalahan atau terlalu boros energi, maka Sync Rate rendah akan membuatmu jadi lebih lemah yang tentu bisa gawat saat berada dalam pertempuran sulit. Boros energi di sini adalah saat kamu menggunakan serangan tipe Spell. Jadi daripada mengonsumi Mana, karaktermu akan menghabiskan sebagian persentase Sync Rate, yang jika tidak hati-hati seperti saat kamu melakukan spam skillnya, maka bisa jadi pedang bermata dua.
Kami jujur sangat suka dengan mekanik ini, karena ada konsekuensi nyata dari setiap aksi yang kamu lakukan, bahkan meski itu bukanlah blunder. Contohnya seperti tadi, sembarangan spam serangan Spell dan tidak cermat menjaga konsumsi energinya bisa membuatmu berada dalam fase yang lebih lemah. Ini jadi memotivasimu untuk bisa bermain dengan lebih agresif dan tidak membuat banyak kesalahan, yang akhirnya juga berhasil memberi sensasi rewarding. Meski begitu, kami rasa AI LIMIT bukanlah soulslike yang begitu brutal dari sisi tingkat kesulitan, jadi meski kamu membuat banyak kesalahan sekali pun seharusnya tidak ada masalah untuk tetap bisa menikmati gamenya.
Ini juga dikarenakan tidak adanya konsumsi stamina, jadi kamu bisa melancarkan serangan dan segala macam manuver secara non-stop tanpa khawatir soal kehabisan stamina seperti di kebanyakan game soulslike lain. Kami rasa ini adalah cara pihak developer untuk menjaga balancing dengan mekanik Sync Rate tadi, tapi di sisi lain ini memang lumayan berpengaruh pada tingkat kesulitan gamenya yang lebih ringan. Kami tidak terlalu mempermasalahkannya, apalagi karena pasti ada banyak pemain yang lebih menikmati game semacam ini tanpa harus pusing soal stamina atau mengalokasikan beberapa poin saat naik level demi meningkatkan stat tersebut.
Progression dan Kustomisasi
Dari segi progression tidak ada banyak masalah atau perbedaan mencolok. Kamu tetap akan menyusuri berbagai area, membuka checkpoint ala Bonfire yang dinamai Branch, membuka shortcut, hingga bertarung melawan berbagai boss untuk melanjutkan progress ke area selanjutnya. Saat beristirahat di Branch, kamu bisa memulihkan HP, item recovery, Sync Rate, hingga meningkatkan level karaktermu dengan konsumsi Crystal yang didapat dari musuh.
Mungkin satu perbedaan paling mencolok adalah bagaimana Crystal yang kamu miliki tidak akan sepenuhnya hilang saat karakter gugur, melainkan jumlahnya akan terpotong sebagian. Ini tentu berbeda dari game sejenis di mana kamu biasanya perlu kembali ke tempat terakhir saat karakter gugur untuk mendapatkannya kembali, tapi dalam AI LIMIT mereka akan langsung memotong sebagian kristal yang kamu dapat. Meski terdengar cukup menguntungkan, memiliki Crystal dalam jumlah besar dan kehilangan sebagian porsinya akan lumayan terasa dampaknya, sehingga menghabiskannya langsung adalah opsi terbaik daripada menabungnya dengan resiko yang lebih berat.
Selebihnya kamu bisa mengkustomisasi Arrisa dengan ragam senjata dan equipment yang bisa didapat seiring jalannya prorgress. Senjata baru bisa didapat dari drop musuh atau di beberapa tempat khusus, sementara untuk armor biasanya didapat lewat brankas yang bisa dibuka langsung tanpa kombinasi. Sebagai tambahan, gamenya ikut menyediakan satu slot khusus untuk “Frame Ability” untuk memperkuat kapabilitas karakter dalam combat. Sebagai contoh, di awal gamenya kamu akan mendapat perisai yang bisa menahan serangan musuh tapi dengan bayaran persentase Sync Rate, tapi serangan yang ditahan tersebut bisa diakumulasi menjadi energi untuk kemudian kamu hempaskan kembali ke musuh.
Kesimpulan
Sebagai proyek besar pertama dari SenseGames, AI LIMIT adalah game yang memang terasa bermain di jalur yang terlalu aman dan bagi sebagian orang mungkin terkesan generik. Ini terutama juga kami rasakan saat memainkannya, apalagi dari latar dunia, cerita, dan pendekatan artistik yang tidak begitu meninggalkan impresi kuat. Meski begitu, di saat bersamaan game ini mampu membawa identitas kuat lewat beberapa pendekatan berbeda di sisi gameplay, terutama pada mekanik Sync Rate yang sangat unik dan punya konsekuensi nyata di setiap aksimu. Dari segi kontrol gamenya juga sudah lumayan nyaman untuk dimainkan, jadi secara keseluruhan ini adalah game soulslike yang cukup kompeten bagi kami.
Untuk itu bagi kamu yang mungkin tengah mencari rekomendasi baru di genrenya atau sekedar tertarik karena style anime yang diusung, maka siapa tahu AI LIMIT bisa cocok dengan seleramu. Selain itu gamenya kami rasa punya aksesibilitas yang memadai, terutama dari sisi tingkat kesulitan yang pasti jadi faktor kenapa masih ada sebagian orang yang menghindari game-game soulslike seperti ini.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
The Review
AI LIMIT
PROS
- Soulslike yang cukup kompeten, meski di saat bersamaan terlalu bermain aman
- Implementasi sistem Sync Rate yang menarik
- Tidak adanya batasan stamina untuk setiap aksi
- Progression dengan pacing yang baik
CONS
- Sayangnya terkesan generik di banyak aspek selain combat
- Kontrol yang bisa terasa tidak konsisten, terutama untuk manuver dodge
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/review-ai-limit-soulslike-standar-yang-tetap-bawa-keunikan-khas/