Industri game global diprediksi bakal mencapai pertumbuhan rekor senilai 9,27 Miliar USD atau sekitar 1,582 Triliun Rupiah pada tahun 2027, berkat dua rilis besar yang sangat dinanti: Nintendo Switch 2 dan GTA 6.
Menurut laporan terbaru Newzoo, peluncuran dua judul ini bisa jadi pendorong utama kebangkitan industri game yang sebelumnya sempat stagnan sejak pandemi. Setelah mengalami lonjakan pendapatan dari Rp1.080 triliun di tahun 2019 ke Rp1.290 triliun pada 2020 karena efek pandemi, pertumbuhan industri game sempat datar. Tapi kini, dengan proyeksi kenaikan dari Rp1.270 triliun di tahun 2024 ke Rp1.350 triliun di 2025, arah pergerakan industri tampaknya kembali positif.
Newzoo memprediksi bahwa antara tahun 2024 sampai 2027, pasar PC akan tumbuh sebesar 2,6%, sedangkan pasar konsol bakal melonjak 7%. Kunci utama pertumbuhan di sektor konsol jelas datang dari dua hal: GTA 6 yang dijadwalkan rilis tahun depan, dan konsol Switch 2 yang bukan cuma akan mendongkrak penjualan perangkat keras, tapi juga perangkat lunak alias game-nya.
Sementara itu, pertumbuhan pasar PC lebih banyak ditopang dari pembelian dalam game, terutama pada game gratisan dan game-game yang udah mapan. Walau begitu, laporan ini juga menyoroti bahwa kurangnya inovasi besar secara teknis, konten, maupun distribusi selama dekade ini bikin pertumbuhan jumlah pemain gak secepat yang dibayangkan.
Fakta menarik lainnya, sebagian besar waktu main gamer masih didominasi sama game lama. Dari Januari 2021 sampai Desember 2024, ada sekitar 10 game yang konsisten mengisi 50% total waktu bermain lintas platform. Sebut aja Fortnite, Roblox, Minecraft, GTA 5, Apex Legends, dan Call of Duty — game-game ini terus bertahan dan masih digandrungi.
Khusus Fortnite, game ini bahkan menyumbang 9,3% dari total waktu bermain di tahun 2024, naik sedikit dari 9,1% di tahun sebelumnya. Strategi nostalgia ternyata ampuh banget: Fortnite, misalnya, sukses besar pas mereka balikin map versi OG. PUBG dan Call of Duty pun mulai ikut-ikutan trik ini.
Walau game-game lama masih dominan, game baru justru punya peluang lebih besar untuk populer di konsol dibandingkan di PC. Di konsol, terutama PlayStation, jam main untuk game-game baru relatif lebih tinggi. Tapi tetep aja, jam bermain diisi mayoritas oleh franchise tahunan seperti EA Sports FC (dulu FIFA) dan Call of Duty.
Hal ini memperlihatkan bahwa, walau gamer masih tertarik sama rilisan baru, mereka cenderung balik lagi ke seri-seri lama yang udah mereka kenal. Di sisi lain, game baru di PC sering kesulitan dapetin porsi waktu main yang cukup karena persaingan berat dengan game lama yang udah punya basis komunitas kuat.
Newzoo juga menyebut bahwa makin banyak gamer yang hanya main 1 sampai 3 game aja. Artinya, pemain sekarang lebih fokus dan loyal ke segelintir game tertentu. Pengguna Steam cenderung memainkan lebih banyak game karena ada banyak pilihan game murah dari developer indie atau AA.
Sementara itu, di PlayStation, game indie dan AA cuma nyumbang kurang dari 12% dari total game yang dimainkan karena dominasi game AAA yang skalanya lebih besar. Xbox, terutama lewat layanan Game Pass, sedikit lebih ramah terhadap game indie dan AA, tapi pemain tetap lebih sering memilih game AAA yang udah familiar.
Terakhir, meskipun kehadiran Switch 2 dan GTA 6 jelas akan mengangkat industri, Newzoo juga menyoroti bahwa pertumbuhan ini gak cuma datang dari volume penjualan, tapi juga dari kenaikan harga game itu sendiri.
Contohnya, Mario Kart World yang bakal jadi game peluncuran Switch 2 dipatok seharga 1,3 Jutaan Rupiah (USD 80). Meskipun Nintendo bilang itu bukan patokan harga ke depan, game Switch lawas yang dirilis ulang di Switch 2 juga mendapatkan harga yang sama. GTA 6 sendiri belum diumumkan harganya secara resmi, tapi banyak rumor menyebutkan bisa mencapai 1,7 Jutaan Rupiah (USD 100). Jadi, walaupun pendapatan industri naik, gamer juga harus siap merogoh kocek lebih dalam.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/switch-2-dan-gta-6-bakal-dorong-industri-game-cetak-pendapatan-1582-triliun-rupiah-di-2027/