Tim kami baru-baru ini berkesempatan untuk mewawancarai Ryosuke Horii, Chief Director dan Producer, serta Yasuaki Uehara, Director, untuk membahas proses rumit di balik pengembangan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii oleh Ryu Ga Gotoku (RGG) Studio.
Dalam lanskap industri video game yang terus berkembang, hanya sedikit studio yang menunjukkan keberanian kreatif dan inovasi yang berfokus pada pemain seperti RGG Studio. Judul terbaru mereka, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, menghadirkan perubahan berani dari ekspektasi tradisional dalam franchise ini, menggabungkan mekanisme gameplay yang tidak terduga, kreativitas dalam narasi, serta elemen keseruan tanpa batas yang telah menjadi ciri khas mereka.
Lika-Liku Proses Pengembangan
Pengembangan Pirate Yakuza in Hawaii menjadi bukti etos kerja luar biasa dari tim. “Sebenarnya, apa yang memungkinkan kami membuat game ini dalam satu tahun itu cukup sederhana. Kami bekerja sangat keras,” tegas Horii.
Namun, pendekatan tim tidak hanya sekadar kerja keras. “Kami menggunakan sejumlah aset dari Like a Dragon: Infinite Wealth,” jelasnya. “Semua ini bergantung pada pengalaman dan keahlian kami.” Filosofi pengembangan mereka sangat berakar pada kreativitas kolaboratif. “Di tim kami, ada banyak anggota yang memiliki sikap yang sama—optimis dalam menggunakan trial and error untuk menemukan ide-ide baru,” tambah Horii, menyoroti semangat inovatif dari studio tersebut.
Transformasi karakter Goro Majima adalah proses kreatif yang dirancang dengan sangat hati-hati. “Hal yang paling penting adalah membuatnya terlihat keren, terutama sebagai karakter utama,” ujar Horii. “Alih-alih menggambarkannya secara realistis sebagai pria berusia 60 tahun, kami ingin fokus pada membuatnya terlihat sekeren mungkin.”
Tim pengembang juga memiliki strategi khusus dalam merancang alur cerita Majima, termasuk elemen amnesianya. “Kami mengambil keputusan ini setelah berdiskusi dengan penulis skenario,Furuta-san. Selama konsultasi, kami menghasilkan banyak konsep dan premis,” ungkap Horii. Dalam menentukan narasi Majima, mereka berpegang pada prinsip sederhana: “Kuncinya hanyalah memikirkan apa yang paling menyenangkan.”
Daya tarik internasional karakter ini ternyata di luar dugaan. Horii mengamati, “Penjualan di luar negeri, terutama di Amerika, sangat baik.” Dia berspekulasi kalau “sifat liar Majima sebagai protagonis” mungkin menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan “suasana ceria yang bahkan tidak ada di Infinite Wealth.”
Inovasi dan Kreativitas Tidak Terduga
Mengembangkan mekanisme gameplay unik dalam game ini menjadi tantangan besar. “Pertempuran laut adalah bagian tersulit dalam pengembangan,” aku Horii dengan jujur. “Kami belum pernah membuat sesuatu seperti latar lautan yang luas sebelumnya, jadi itu menjadi tantangan besar bagi kami.”
Yasuaki Uehara memberikan insight lebih dalam tentang pendekatan teknis mereka: “Kami juga harus menciptakan pulau-pulau harta karun yang penuh dengan lingkungan alami. Kami pikir pada akhirnya, hal ini memberi tim kami banyak pengalaman berharga.” Tim berkomitmen untuk mempertahankan pengalaman inti dari game ini. “Kami ingin menciptakan sesuatu yang tetap memberikan kesenangan dan nuansa yang sama seperti saat bermain Like a Dragon yang asli,” jelas Horii.
Mereka sangat bangga dengan sistem pertarungan hybrid yang dikembangkan. “Kami merasa sangat puas bisa menciptakan perpaduan antara gameplay hack and slash dan kemampuan bertarung melawan banyak lawan, seperti dalam game beat-em-up,” ungkap Horii. Yang terpenting, mereka ingin memastikan aksesibilitas permainan: “Semakin realistis pertempuran laut dibuat, semakin sulit bagi pemain. Jadi, kami ingin memastikan tingkat kesulitannya tetap sebanding dengan game Like a Dragon lainnya.”
Elemen musik dalam game ini merupakan proyek yang sangat personal bagi Horii. “Saya pribadi sangat menyukai musikal dan selalu berpikir tentang bagaimana bisa memasukkannya ke dalam sebuah game,” ungkapnya. “Khususnya dalam cerita bajak laut, karakter sering bernyanyi bersama, seperti Sea Shanties. Game ini adalah kesempatan sempurna untuk akhirnya menghadirkan elemen musikal.”
Proses rekaman menjadi pengalaman yang mempererat hubungan tim. “Saat kami merekam sebuah lagu berjudul ‘Song of Departure, Journey to the New World,’ kami semua sangat akrab, hampir seperti sekelompok bajak laut sungguhan,” kenang Horii. “Seluruh staf merasa semakin dekat satu sama lain.” Hal ini sangat berkesan karena “ini adalah pertama kalinya kami menciptakan nomor musikal seperti yang biasa ditemukan di taman hiburan. Jadi, kami berulang kali meninjau koreografi dan aspek lainnya.”
Mengenai Masa Depan
Studio ini tetap berkomitmen pada inovasi dan kejutan. “Kami ingin memberikan pengalaman yang penuh kejutan bagi para pemain,” ujar Horii. Terkait judul Gaiden di masa depan, pendekatan mereka bersifat organik. “Kami tidak secara sengaja membuat game berdasarkan karakter tertentu,” jelas Horii. “Hal yang paling menarik bagi kami dalam game ini adalah melanjutkan peristiwa dari Like a Dragon: Infinite Wealth.” Bahkan, Horii sempat bercanda, “Secara pribadi, saya berharap ada game yang berfokus pada Ono Michio, tapi saya rasa itu tidak akan terlalu laku.”
Uehara ikut memberi ringkasan perjalanan mereka: “Kami tahu seharusnya ini menjadi pesan bagi para pembaca, tetapi secara pribadi, kami hanya ingin mengatakan bahwa menciptakan game ini adalah tantangan besar bagi kami. Kami benar-benar banyak belajar melalui proses ini dan mendapatkan pengetahuan berharga yang bisa kami gunakan di masa depan.”
Pesan terakhir Horii mencerminkan semangat studio yang terus maju: “Karena ini adalah game yang berpusat pada bajak laut, kami benar-benar menciptakan sesuatu yang terasa berbeda dari judul Like a Dragon standar. Ke depannya, RGG Studio tidak akan terjebak di masa lalu. Kami menatap ke depan dengan optimisme, bersemangat untuk menghadirkan pengalaman baru yang lebih penuh kejutan.”
Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii kini sudah tersedia untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, dan PC pada 21 Februari 2025. Untuk detail lebih lanjut mengenai gamenya bisa kamu pantau lewat website resmi mereka DI SINI. Kami kebetulan juga sempat merangkum review lengkap gamenya yang bisa kamu simak DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/wawancara-like-a-dragon-pirate-yakuza-in-hawaii-dengan-rgg-studio/